Gambaran Klinis Dan Intervensi Pada Pasien Sindrom Obstruktif Post Tb Dengan Prinsip Pendekatan Keluarga: Laporan Kasus
Keywords:
Tuberkulosis Paru, Sindrom Obstruktif Post TB, Tata laksana HolistikAbstract
TB merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia di antara penyakit menular lainnya dan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardiovaskular dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia. Gejala sisa akibat TB masih sering ditemukan pada pasien pasca TB dalam praktik klinik. Setelah didiagnosis dan diberi pengobatan, pasien TB bisa saja masih menyisakan bakteri yang belum terobati secara menyeluruh yang mana penyakit tersebut dikenal dengan Sindrom Obstruktif Pasca TB.Study ini adalah laporan kasus mengenai Tn S berusia 58 tahun dengan keluhan utama sesak nafas sejak beberapa bulan lalu, sesak hilang timbul dan memberat saat pagi hari. Riwayat batuk (+) 1 bulan yang lalu. Dahak berwarna putih kekuningan, batuk darah (-).Keringat dingin terutama dimalam hari (+).Keterbatasan aktivitas (+) , demam (-). Penurunan berat badan (+) serbesar 5kg, penurunan nafsu makan (+), mual/ muntah(-),buang air kecil dan buang air besar normal. Pasien tersebut didiagnosis Tuberkulosis Paru pada tahun 2022 dan telah mendapatkan terapi OAT Kategori 1. Dan riwayat pengobatan pasien saat ini adalah Spiriva Respimat, Symbicort Rapihaler and Barotec.Telah dilakukan penatalaksanaan secara holistik pada pasien sehingga didapatkan peningkatan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku pasien. Peran dan dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam perawatan dan pengobatan pasien.